Pages

Labels

Senin, 03 Desember 2012

Salah Satu Solusi Menangani Energi Dengan Mikrohidro


Sebagai manusia kita tidak bisa terlepas dengan energi, mulai dari hal terkecilpun sampai yang terbesar semuanya memerlukan energi. Karena terlalu banyaknya pemakai energi, maka energi yang telah disediakan oleh pemerintah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan akan energi di Indonesia ini. Oleh karena itu saudara – saudara kita di daerah terpencil sangat susah mendapatkan sumber energi, pemerintahpun yang seharusnya memberikan keadilan tidak dapat berbuat banyak. Dikarenakan letak daerah pelosok yang cukup jauh dari ibu kota maka untuk memberikan supply energi juga membutuhkan dana yang tidak sedikit, disamping itu dari segi keamanan juga tidak mendukung.
Ada salah satu peneyelesaian untuk krisis energi di daerah pelosok yaitu dengan Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro atau yang sering disebut dengan (PLTMH). Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air .  Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Meskipun relatif kecilnya energi yang dihasilkan bila dibandingkan dengan PLTA, tetapi dalam pembuatannya relatif cukup dengan menggunakan bahan yang sederhana serta tempat yang tidak terlalu besar. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah pelosok dan pedesaan.
Keunggulannya sendiri dari mikrohidro yakni ;
  1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam. 
  2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
  3. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
  4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
  5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin. 
Selain itu kelemahan dari mikrihidro yakni ;
  1. Teknologi Mikro Hidro belum mempunyai nilai ekonomi yang baik karena masih dibuat secara pesanan (tailor made), sehingga harga masih relatif tinggi. 
  2. Sosialisasi Teknologi Mikro Hidro masih sangat kurang, terutama mengenai fungsinya 
  3. Diperlukan sosialisasi mengenai dampak positip penerapan mikrohidro terhadap pengembangan kegiatan sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Diharapkan dengan adanya mokrohidro ini penduduk di daerah pelosok maupun pedesaan bisa secara mandiri membuat PLTMH untuk kebutuhan sehari –hari.

0 komentar:

Posting Komentar